Marhaban Ya
Rasulallah…
Ust.
Asy’ari Masduki, MA
Keajaiban
Di Saat Aminah Mengandung Rasulullah
Diceritakan
bahwa ketika sayyidah Aminah mengandung Rasulullah, beliau menyaksikan
burung-burung pada jinak dan hinggap
pada beliau, setiap kali beliau pergi ke sumur untuk mengambil air minum, tiba-tiba
air sumur tersebut naik dengan sendirinya ke permukaan sumur sebagai bentuk pengagungan
terhadap Rasulullah. Beliau juga selalu mendengar bacaan tasbih para
malaikat yang ada di sekitar beliau.
Sayyidah
Aminah menceritakan bahwa pada suatu malam beliau bermimpi melihat sebuah pohon
yang diatasnya terdapat bintang-bintang yang bersinar, di antara
bintang-bintang tersebut terdapat satu bintang yang cahayanya lebih terang dari
pada bintang-bintang yang lainnya. Bintang tersebut kemudian jatuh ke dalam
kamar beliau, pada saat itu beliau mendengar suara malaikat, mengatakan : “ini
adalah nabi rasul”.
Pada
pagi harinya, berdasarkan saran dari suaminya (sayyid Abdullah), beliau
menanyakan penafsiran mimpi tersebut pada Khalifah bin Attab (seorang ahli
tafsir mimpi ketika itu). Khalifah bin Attab mengatakan: “Pohon tersebut adalah gambaran dari nabi
Ibrahim dan bintang-bintang yang berada di atasnya ada lah gambaran dari
anak-anak nabi Ibrahim yang diangkat menjadi nabi, sedangkan satu bintang yang
cahayanya lebih terang dari pada bintang-bintang yang lain adalah gambaran dari
seorang nabi yang akan lahir pada masa sekarang, adapun jatuhnya bintang
tersebut di kamarmu adalah karena kamu yang akan melahirkannya”.
Selama
hamil, pada setiap bulan para nabi
datang menjenguk sayyidah Aminah. Mereka adalah nabi Adam, nabi Syits, nabi
Idris, nabi Nuh, nabi Hud, nabi Ibrahim, nabi Ismail, nabi Musa dan nabi Isa ‘alaihimussalam.
Seluruhnya datang untuk mengucapkan salam pada Rasulullah Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam, dan memberikan kabar gembira pada sayyidah Aminah,
tentang kemulyaan dan keagungan bayi yang sedang dikandungnya.
Keajaiban
Di Hari Kelahiram Rasulullah
Pada
hari Senin malam tanggal 12 Rabiul Awwal, sayyidah Aminah tinggal sendirian di
rumahnya. Padahal pada malam itu, sayyidah
Aminah telah mulai merasakan bahwa bayi yang ada di dalam kandungannya akan
segera lahir. Sehingga beliau menangis, bersedih karena beliau sendirian di
dalam rumah. Pada saat itu tiba-tiba datang 4 orang perempuan dengan perawakan
tinggi, cantik dan beraroma sangat wangi. Mereka adalah empat perempuan yang
paling mulia dalam Islam yaitu Maryam binti Imran, Sarah istri Ibrahim, Hajar
ibu Ismail dan Asiyah binti Mazahim istri Fir’aun. Mereka datang untuk
menghibur dan memberikan kabar gembira kepada sayyidah Aminah akan lahirnya manusia
pilihan Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam-.
Tidak
seperti umumnya perempuan ketika melahirkan, sayyidah Aminah sama sekali tidak
merasakan rasa sakit pada saat melahirkan Rasulullah. Beliau hanya mengeluarkan
keringat yang sangat wangi bak minyak misk. Ketika beliau mengeluh
kehausan, seorang malaikat datang dengan membawa minuman yang lebih manis dari
pada madu, lebih dingin dari pada es dan lebih wangi baunya dari pada minyak misk. Ketika sayyidah Aminah telah merasakan
semakin dekat waktu melahirkan, tiba-tiba seekor burung besar berwarna putih
datang, kemudian dia mengusapkan bagian dari salah satu sayapnya pada perut sayyidah
Aminah, seraya mengatakan: “lahirlah wahai nabi Allah!”, maka terlahirlah
Rasullullah dengan sangat lancar dan mudah, dalam keadaan berlutut dengan
mengangkat kepalanya ke langit. Karena langit adalah tempat turunnya berkah dan
rahmat.
Catatan:
Seluruh kejadian luar biasa yang terjadi pada sayyidah Aminah adalah karamah
dan hal itu merupakan dalil yang menunjukkan bahwa ayah dan ibu Rasulullah
adalah seorang mukmin.
Akhlak
Rasulullah
Rasulullah
–shallallahu ‘alaihi wasallam- adalah orang yang paling mulia akhlaknya.
Sehingga Allah ta’ala memuji beliau dengan firmannya:
وَإِنَّكَ
لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
“Dan sesungguhnya engkau adalah
orang yang berakhlak mulia” (Q.S al Qalam: 4)
Sayyidah
Aisyah ketika ditanya tentang gambaran akhlak Rasulullah, beliau menjelaskan:
كَانَ
خُلُقُهُ اْلقُرْآنُ
“Akhlak
Rasulullah adalah al Qur’an” ( HR Muslim dalam
kitab Shahihnya)
Artinya;
seluruh akhlak terpuji yang diperintahkan oleh Allah dalam al Qur’an maka
beliau laksanakan dan seluruh akhlak tercela yang dilarang oleh al Qur’an maka
beliau tinggalkan. Nabi Muhammad -shallallahu ‘alaihi wasallam- adalah
seorang pemberani, ditakuti oleh musuh-musuhnya dan disegani oleh
sahabat-sahabatnya. Namun demikian, beliau juga orang yang sangat rendah diri (tawadhu’),
sabar, tutur katanya halus dan penuh dengan hikmah. Beliau tidak pernah
menyakiti hati sahabat-sahabatnya baik yang baru beliau kenal, maupun yang
sudah lama beliau kenal. Beliau adalah seorang yang jujur, terpercaya, selalu
menyambung tali silaturrahim, dermawan, selalu taat kepada Allah dimana
dan kapanpun beliau berada, senantiasa berbuat baik kepada orang-orang fakir
miskin, anak-anak yatim, para janda dan orang-orang yang lemah, mencintai
orang-orang miskin dan menghadiri janazah mereka, serta menjenguk orang-orang
yang sedang sakit.
Sifat-sifat fisik
Rasulullah
Al
Barra’ Ibn ‘Azib menceritakan:
كَانَ
رَسُوْلُ اللهِ أَحْسَنَ النَّاسِ وَجْهًا
وَأَحْسَنَهُمْ خُلُقًا
“Rasulullah adalah orang yang
paling tampan mukanya dan yang paling baik akhlaknya” (H.R
al Bukhari Muslim dan lainnya)
Abu
Hurairah menceritakan:
مَا
رَأَيْتُ شَيْئًا أَحْسَنَ مِنَ النَّبِيِّ كَأَنَّ الشَّمْسَ تَجْرِي فِي
وَجْهِهِ
“Aku tidak melihat orang yang
lebih tampan dari Nabi, seakan-akan matahari berjalan di mukanya” (HR
at Tirmidzi dan Ahmad)
Rasulullah
berperwakan sedang, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek, mukanya
bersinar bagikan rembulan di malam purnama, kulitnya putih kemerah merahan,
kedua matanya lebar, hastanya panjang, perut dan dadanya rata, keningnya luas,
bulu matanya panjang dan melengkung, jenggotnya lebat dan rapi, antara satu
pundak dengan pundak lainnya berukuran lebar dan sesekali rambutnya memanjang
sampai pundaknya. Ketika wafat pada usia 63 tahun, tidak terdapat lebih dari 20
helai rambut yang berwarna putih (uban), baik rambut kepala atau jenggotnya. Rasulullah aromanya
selalu wangi, baik ketika memakai wewangian ataupun tidak. Nabi Muhammad -shallallahu
‘alaihi wasallam- adalah sosok seorang lelaki sejati. Allah memberikan
kekutan kepadanya sebanding dengan 40 orang laki-laki perkasa.
0 komentar:
Posting Komentar