Masjid Agung AN NUUR Kab. Kediri

Assalamu`alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 24 Februari 2012

PENDEKATAN AGAMA DAN PERAN ORANG TUA SEBAGAI SARANA FILTERISASI PENGARUH BURUK MODERNISASI, TEKNOLOGI DAN INFORMASI BAGI GENERASI MUDA


PENDEKATAN AGAMA DAN PERAN ORANG TUA SEBAGAI SARANA FILTERISASI PENGARUH BURUK MODERNISASI, TEKNOLOGI DAN INFORMASI BAGI GENERASI MUDA
Drs. Mujahid (Kabag Kesra dan Kemas Kab. Kediri)

Perkembangan teknologi, informasi serta globalisasi dewasa  ini telah merubah beberapa pola dan perilaku masyarakat khususnya generasi muda. Dimana begitu banyak akses-akses informasi yang terbuka lebar, baik melalui berbagai media massa maupun elektronik, juga perkembangan teknologi yang sedemikian pesat sehingga sangat memudahkan kita dalam mengakses berbagai sumber informasi. Hal ini merupakan sebuah keuntungan besar dalam peningkatan pengetahuan di era modernisasi.
Perkembangan teknologi yang sedemikian pesat juga tanpa kita sadari telah merenggut beberapa kebudayaan, etika, moral dan perilaku bangsa bahkan para pemuda dan anak-anak yang masih sangat labil ikut terimbas oleh laju arus globalisasi, modernisasi dan akses informasi yang sedemikian pesat. Untuk itu sangatlah penting suatu pemahaman kepada para generasi muda untuk membentengi diri dari seluruh pengaruh buruk globalisasi, modernisasi dan akses informasi yang dapat dikategorikan dapat menyesatkan generasi muda kita dan pendekatan paling utama adalah melalui pendekatan agama dan kualitas hubungan dengan orang terdekat khususnya keluarga.
Di era globalisasi dimana seluruh akses, baik jarak, waktu dan lain sebagainya sudah tidak lagi terasa. Berbagai kemudahan dapat kita rasakan di era modernisasi saat ini, tiap orang pun tidak diperlukan bertemu muka secara langsung untuk berkomunikasi, akan tetapi seluruh kemudahan tersebut juga menimbulkan suatu kekurangan diantaranya semakin terbukanya hal-hal yang tidak diinginkan seperti maraknya transaksi narkoba, maraknya pornografi dan pornoaksi dan lain sebagainya. Untuk itu sangatlah diperlukan pondasi agama yang kuat dan peranan orang tua dalam mendidik generasi muda melalui pendekatan agama mutlak sangat diperlukan.
Untuk mengatasi, mengurangi pengaruh negatif dari perkembangan perkembangan teknologi, informasi dan modernisasi bagi generasi muda antara lain :
1.  Penanaman nilai-nilai keagamaan sejak dini pada anak akan membantu mengokohkan pondasi pada anak, sehingga diharapkan dapat meminimalisir terjadinya dampak negatif yang muncul akibat pengaruh dari era globalisasi tersebut. sebab, pondasi agama sangat dibutuhkan untuk menjadikan filter dari pengaruh globalisasi ini sehingga diharapkan nantinya akan menyerap hal-hal yang baik dan tidak mengurangi rasa cinta terhadap bangsa serta tidak melanggar kaidah-kaidah agama tersebut.
2.  Membiasakan diri dalam berbagai kehidupan sosial kemasyarakatan adalah dengan mengedepankan nilai-nilai aqidah akhlak sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadist;
3.  Memberikan informasi yang jelas dan aturan yang ketat dalam pemanfaatan teknologi informasi dan  telekomunikasi;
4.  Peranan orang tua dan lingkungan terdekat pemuda dalam memilih acara, teknologi dan informasi yang tepat;
5.  Peranan orang tua dalam memberikan pemahaman kepada anak dalam pemanfataan teknologi informasi sesuai kebutuhan dan hanya sebagai sarana pembelajaran dan pendukung kegiatan belajar mangajar;
6.  Untuk meghindari salah pergaulan, anak harus diarahkan untuk pandai memilah dan memilih teman dekat. Karena pergaulan akan sangat berpengaruh terhadap etika, moral, dan akhlak dan orang tua juga diharuskan untuk mengenal dan mengetahui dengan siapa anak-anaknya berteman, karena pengeruh tercepat untuk hal positif maupun negatif adalah dari pertemanan;
7.  Peran orang tua sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang, terutama dalam mengenalkan pendidikan agama sejak dini. Perhatian dari orang tua juga sangat penting. Karena pada banyak kasus, kurangnya perhatian orang tua dapat menyebabkan dampak buruk pada sikap anak.
8.  Memperluas wawasan dan pengetahuan akan sangat berguna untuk menyaring pengaruh buruk dari lingkungan, misalnya kebiasaan merokok. Dewasa ini, orang-orang menganggap bahwa merokok meningkatkan kepercayaan diri dalam pergaulan. Padahal jika dilihat dari sisi kesehatan, merokok dapat menyebabkan banyak penyakit, baik pada perokok aktif maupun pasif. Sehingga kebiasaan ini tidak hanya akan mempengaruhi dirinya sendiri, melainkan juga orang-orang di sekelilingnya.
9.  Meningkatkan iman dan takwa dengan cara bersyukur, bersabar, dan beramal sholeh.

Jumat, 10 Februari 2012

Marhaban Ya Rasulallah…


Marhaban Ya Rasulallah…
Ust. Asy’ari Masduki, MA

Keajaiban Di Saat Aminah Mengandung Rasulullah
Diceritakan bahwa ketika sayyidah Aminah mengandung Rasulullah, beliau menyaksikan burung-burung  pada jinak dan hinggap pada beliau, setiap kali beliau pergi ke sumur untuk mengambil air minum, tiba-tiba air sumur tersebut naik dengan sendirinya ke permukaan sumur sebagai bentuk pengagungan terhadap Rasulullah. Beliau juga selalu mendengar bacaan tasbih para malaikat yang ada di sekitar beliau. 
Sayyidah Aminah menceritakan bahwa pada suatu malam beliau bermimpi melihat sebuah pohon yang diatasnya terdapat bintang-bintang yang bersinar, di antara bintang-bintang tersebut terdapat satu bintang yang cahayanya lebih terang dari pada bintang-bintang yang lainnya. Bintang tersebut kemudian jatuh ke dalam kamar beliau, pada saat itu beliau mendengar suara malaikat, mengatakan : “ini adalah nabi rasul”.
Pada pagi harinya, berdasarkan saran dari suaminya (sayyid Abdullah), beliau menanyakan penafsiran mimpi tersebut pada Khalifah bin Attab (seorang ahli tafsir mimpi ketika itu). Khalifah bin Attab mengatakan:  “Pohon tersebut adalah gambaran dari nabi Ibrahim dan bintang-bintang yang berada di atasnya ada lah gambaran dari anak-anak nabi Ibrahim yang diangkat menjadi nabi, sedangkan satu bintang yang cahayanya lebih terang dari pada bintang-bintang yang lain adalah gambaran dari seorang nabi yang akan lahir pada masa sekarang, adapun jatuhnya bintang tersebut di kamarmu adalah karena kamu yang akan melahirkannya”.
Selama hamil, pada setiap bulan  para nabi datang menjenguk sayyidah Aminah. Mereka adalah nabi Adam, nabi Syits, nabi Idris, nabi Nuh, nabi Hud, nabi Ibrahim, nabi Ismail, nabi Musa dan nabi Isa ‘alaihimussalam. Seluruhnya datang untuk mengucapkan salam pada Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan memberikan kabar gembira pada sayyidah Aminah, tentang kemulyaan dan keagungan bayi yang sedang dikandungnya.
Keajaiban Di Hari Kelahiram Rasulullah
Pada hari Senin malam tanggal 12 Rabiul Awwal, sayyidah Aminah tinggal sendirian di rumahnya. Padahal pada malam  itu, sayyidah Aminah telah mulai merasakan bahwa bayi yang ada di dalam kandungannya akan segera lahir. Sehingga beliau menangis, bersedih karena beliau sendirian di dalam rumah. Pada saat itu tiba-tiba datang 4 orang perempuan dengan perawakan tinggi, cantik dan beraroma sangat wangi. Mereka adalah empat perempuan yang paling mulia dalam Islam yaitu Maryam binti Imran, Sarah istri Ibrahim, Hajar ibu Ismail dan Asiyah binti Mazahim istri Fir’aun. Mereka datang untuk menghibur dan memberikan kabar gembira kepada sayyidah Aminah akan lahirnya manusia pilihan Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam-.
Tidak seperti umumnya perempuan ketika melahirkan, sayyidah Aminah sama sekali tidak merasakan rasa sakit pada saat melahirkan Rasulullah. Beliau hanya mengeluarkan keringat yang sangat wangi bak minyak misk. Ketika beliau mengeluh kehausan, seorang malaikat datang dengan membawa minuman yang lebih manis dari pada madu, lebih dingin dari pada es dan lebih wangi baunya dari pada minyak misk.  Ketika sayyidah Aminah telah merasakan semakin dekat waktu melahirkan, tiba-tiba seekor burung besar berwarna putih datang, kemudian dia mengusapkan bagian dari salah satu sayapnya pada perut sayyidah Aminah, seraya mengatakan: “lahirlah wahai nabi Allah!”, maka terlahirlah Rasullullah dengan sangat lancar dan mudah, dalam keadaan berlutut dengan mengangkat kepalanya ke langit. Karena langit adalah tempat turunnya berkah dan rahmat.
Catatan: Seluruh kejadian luar biasa yang terjadi pada sayyidah Aminah adalah karamah dan hal itu merupakan dalil yang menunjukkan bahwa ayah dan ibu Rasulullah adalah seorang mukmin.

Akhlak Rasulullah
Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam- adalah orang yang paling mulia akhlaknya. Sehingga Allah ta’ala memuji beliau dengan firmannya:
وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
Dan sesungguhnya engkau adalah orang yang berakhlak mulia” (Q.S al Qalam: 4)
Sayyidah Aisyah ketika ditanya tentang gambaran akhlak Rasulullah, beliau menjelaskan:
كَانَ خُلُقُهُ اْلقُرْآنُ
“Akhlak Rasulullah adalah al Qur’an” ( HR Muslim dalam kitab Shahihnya)
Artinya; seluruh akhlak terpuji yang diperintahkan oleh Allah dalam al Qur’an maka beliau laksanakan dan seluruh akhlak tercela yang dilarang oleh al Qur’an maka beliau tinggalkan. Nabi Muhammad -shallallahu ‘alaihi wasallam- adalah seorang pemberani, ditakuti oleh musuh-musuhnya dan disegani oleh sahabat-sahabatnya. Namun demikian, beliau juga orang yang sangat rendah diri (tawadhu’), sabar, tutur katanya halus dan penuh dengan hikmah. Beliau tidak pernah menyakiti hati sahabat-sahabatnya baik yang baru beliau kenal, maupun yang sudah lama beliau kenal. Beliau adalah seorang yang jujur, terpercaya, selalu menyambung tali silaturrahim, dermawan, selalu taat kepada Allah dimana dan kapanpun beliau berada, senantiasa berbuat baik kepada orang-orang fakir miskin, anak-anak yatim, para janda dan orang-orang yang lemah, mencintai orang-orang miskin dan menghadiri janazah mereka, serta menjenguk orang-orang yang sedang sakit.

Sifat-sifat fisik Rasulullah
Al Barra’ Ibn ‘Azib menceritakan:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ  أَحْسَنَ النَّاسِ وَجْهًا وَأَحْسَنَهُمْ خُلُقًا
“Rasulullah adalah orang yang paling tampan mukanya dan yang paling baik akhlaknya” (H.R al Bukhari Muslim dan lainnya)
Abu Hurairah menceritakan:
مَا رَأَيْتُ شَيْئًا أَحْسَنَ مِنَ النَّبِيِّ كَأَنَّ الشَّمْسَ تَجْرِي فِي وَجْهِهِ
“Aku tidak melihat orang yang lebih tampan dari Nabi, seakan-akan matahari berjalan di mukanya” (HR at Tirmidzi dan Ahmad)
Rasulullah berperwakan sedang, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek, mukanya bersinar bagikan rembulan di malam purnama, kulitnya putih kemerah merahan, kedua matanya lebar, hastanya panjang, perut dan dadanya rata, keningnya luas, bulu matanya panjang dan melengkung, jenggotnya lebat dan rapi, antara satu pundak dengan pundak lainnya berukuran lebar dan sesekali rambutnya memanjang sampai pundaknya. Ketika wafat pada usia 63 tahun, tidak terdapat lebih dari 20 helai rambut yang berwarna putih (uban), baik rambut  kepala atau jenggotnya. Rasulullah aromanya selalu wangi, baik ketika memakai wewangian ataupun tidak. Nabi Muhammad -shallallahu ‘alaihi wasallam- adalah sosok seorang lelaki sejati. Allah memberikan kekutan kepadanya sebanding dengan 40 orang laki-laki perkasa.