Kamis, 01 Agustus 2013

ZAKAT FITRAH


ZAKAT FITRAH
ust. Asy'ari Masduki, MA

Zakat Fithrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim, baik untuk dirinya sendiri atau untuk orang yang wajib ia beri nafkah (ia tanggung biaya hidupnya), seperti orang tuanya yang fakir, istri dan anaknya yang belum baligh. Zakat Fithrah ini wajib dikeluarkan jika ia mempunyai harta lebih dari kebutuhan sandang, papan, makanan pokoknya dan makanan pokok orang-orang yang wajib ia nafkahi pada hari raya dan malamnya dan juga ada kelebihan untuk membayar hutangnya.
Zakat fithrah atau zakat badan wajib dikeluarkan oleh setiap muslim untuk membersihkan dirinya atau orang yang nafkahnya menjadi tanggungannya pada hari raya Idul Fitri. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
فَرَضَ رَسُوْلُ اللهِ زَكَاةَ اْلفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَا كِيْنِ
Maknanya: ”Rasulullah mewajibkan zakat Fithrah sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dan memberi  makan bagi kaum miskin ”. (H.R. Abu Daud dan lbnu Majah dari Ibnu Abbas)

Dalam mengeluarkan zakat ini diwajibkan untuk niat ketika memisahkan kadar zakat yang akan ia keluarkan atau ketika menyerahkannya kepada mustahiq. Sebagai contoh, ketika ia memisahkan kadar zakat untuk dirinya dalam hati ia berniat: “ini zakat fithrahku”. Adapun jika ia ingin mengeluarkan zakat Fithrah anaknya yang sudah baligh maka diharuskan untuk minta izin terlebih dahulu dari si anak tersebut, jika tidak demikian, maka zakat itu tidak sah karena anak yang sudah baligh secara hukum fiqih nafkah (biaya hidupnya) bukan lagi menjadi kewajiban orang tuanya. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, mengingat kebanyakan orang cenderung mengabaikannya.

0 komentar:

Posting Komentar