ZAKAT
FITRAH
ust. Asy'ari Masduki, MA
Zakat Fithrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan
oleh setiap muslim, baik untuk dirinya sendiri atau untuk orang yang wajib
ia beri nafkah (ia tanggung biaya hidupnya), seperti orang tuanya yang fakir,
istri dan anaknya yang belum baligh. Zakat Fithrah ini wajib dikeluarkan jika
ia mempunyai harta lebih dari kebutuhan sandang, papan, makanan pokoknya dan
makanan pokok orang-orang yang wajib ia nafkahi pada hari raya dan malamnya dan
juga ada kelebihan untuk membayar hutangnya.
Zakat fithrah atau zakat badan wajib dikeluarkan
oleh setiap muslim untuk membersihkan dirinya atau orang yang nafkahnya menjadi
tanggungannya pada hari raya Idul Fitri. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
فَرَضَ رَسُوْلُ اللهِ زَكَاةَ اْلفِطْرِ طُهْرَةً
لِلصَّائِمِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَا كِيْنِ
Maknanya: ”Rasulullah
mewajibkan zakat Fithrah sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dan memberi makan bagi kaum miskin ”. (H.R. Abu Daud dan lbnu
Majah dari Ibnu Abbas)
Dalam
mengeluarkan zakat ini diwajibkan untuk niat ketika memisahkan kadar zakat yang
akan ia keluarkan atau ketika menyerahkannya kepada mustahiq. Sebagai contoh, ketika
ia memisahkan kadar zakat untuk dirinya dalam hati ia berniat: “ini zakat
fithrahku”. Adapun jika ia ingin mengeluarkan zakat Fithrah anaknya yang sudah
baligh maka diharuskan untuk minta izin terlebih dahulu dari si anak tersebut,
jika tidak demikian, maka zakat itu tidak sah karena anak yang sudah baligh
secara hukum fiqih nafkah (biaya hidupnya) bukan lagi menjadi kewajiban orang
tuanya. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, mengingat kebanyakan orang
cenderung mengabaikannya.
0 komentar:
Posting Komentar