Syarat Wajib Zakat Fitrah
ust. Asy'ari Masduki, MA
Zakat Fitrah
wajib dikeluarkan dengan syarat-syarat sebagai berikut:
a. Islam, zakat fitrah tidak diwajibkan kepada orang kafir.
Adapun orang yang murtad zakat fitrahnya ditangguhkan sampai dia kembali
menjadi Islam. Namun, orang kafir tetap berkewajiban membayar zakat fitrahnya
orang-orang Islam yang nafkah mereka menjadi tanggung jawab orang kafir
tersebut, seperti istri dan anak-anaknya. Jadi, syarat Islam itu berlaku bagi
orang yang zakat fitrahnya dikeluarkan oleh orang yang wajib memberi nafkah kepadanya
(mukhraj anhu) bukan bagi orang yang mengeluarkan zakat fitrah (mukhrij)
b.
Menemui bagian akhir dari bulan Ramadlan dan awal bulan Syawwal.
Zakat Fitrah tidak wajib dikeluarkan oleh orang yang meninggal dunia sebelum
tenggelamnya matahari atau lahir setelah tenggelamnya matahari.
c. Memiliki kelebihan mu’nah
(biaya hidup) – baik untuk dirinya sendiri atau untuk orang-orang yang nafkah
mereka menjadi tanggung jawabnya – pada hari raya Fitri dan malamnya (sehari
semalam). Yang dimaksud dengan mu’nah di sini meliputi makanan dan lauk
pauknya, tempat tinggal, pakaian dan lain-lain yang layak dan bersifat pokok.
Dengan demikian, meskipun seseorang tergolong fakir miskin namun jika dia
memiliki kelebihan harta pada hari raya dan malamnya maka dia tetap wajib mengeluarkan
zakat fitrah.
Ukuran Zakat Fitrah
Kadar (takaran)
Zakat Fitrah yang wajib dikeluarkan adalah 1 sha’ (empat mud) dan
berupa bahan makanan pokok, seperti beras, gandum, kurma dan lain-lain yang
berlaku secara umum di daerah dimana kita tinggal. Tidak sah membayar zakat
fitrah dengan uang.
Sha’ adalah nama suatu takaran persegi empat yang
panjang lebarnya 14.65 cm³ dan sepadan dengan 4 mud atau +- 2.719 Kg beras
sebagaimana penjelasan dalam kitab Fathul Qadir.
Jika seseorang
mempunyai kelebihan mu’nah, namun kurang dari satu sha’, maka
kelebihan tersebut wajib dikeluarkan sebagai Zakat Fitrah untuk dirinya
sendiri, meskipun hanya satu mud (sekitar 0,6875 Kg.).
Disebutkan dalam sebuah hadits:
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَدَقَةَ
الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ عَلَى الصَّغِيرِ
وَالْكَبِيرِ وَالْحُرِّ وَالْمَمْلُوكِ
Maknanya: “Dari Ibnu Umar “Sesungguhnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mewajibkan Zakat Fitrah, yaitu satu sha’ kurma kering atau gandum atas anak
kecil, orang dewasa, orang merdeka dan hamba sahaya”. (HR al Bukhari dan
Muslim)