Masjid Agung AN NUUR Kab. Kediri

Assalamu`alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 12 Maret 2013


FATAMORGANA KEHIDUPAN
Ustd. Moch. Shobirin

Allah  berfirman:
“Tidak ada kehidupan duniawi kecuali perhiasan yang membujuk”.
A
llah  menciptakan dunia seisinya sebagai mahluk yang hina dina yang pada hakekatnya bentuknya menjijikkan dan baunya sangat bacin sekali meskipun seakan-akan bentuknya begitu indah dan menghayutkan yang  penuh dengan rumah dan gedung yang megah yang mencakar langit penuh dengan mobil yang mewah dan makanan yang enak-enak.

Seiring dengan kemajuan zaman yang serba modern  kita bisa melihat kejadian-kejadian dunia lewat internet dan kita bisa  bercakap-cakap dengan orang lain dari jarak yang sangat jauh lewat telpon dan kita bisa pergi ke luar negeri dengan hanya ditempuh beberapa menit saja dengan naik pesawat terbang. Ini semua adalah isi dunia yang pada hakekatnya hanya fatamorgana kehidupan di dunia yang fana ini. Allah  menciptakan dunia seisinya sebagai surga bagi orang-orang kafir karena mereka hidup di dunia ini tanpa ada aturan-aturan tertentu dari Allah mereka hidup dengan berfoya-foya mencari kemewahan duniawi yang pada hakekatnya akan menjerumuskan mereka pada jurang kesesatan dan Allah  menciptakan dunia ini penjara bagi orang-orang mu’min karena mereka harus hidup penuh dengan kewajiban dan larangan dari Allah  mereka beribadah kepada Allah  harus mernerima cobaan dari gemerlapan duniawi. Rasulullah  shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:

“Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang  kafir”
 Dunia ini  tempat susah dan sengsara bagi siapa saja, maka dari itu memang semestinya kalau kita hidup di dunia ini penuh dengan kesusahan dan cobaan. Orang yang mencari kesenagan di dunia ini bagaikan mencari matahari di malam hari dan mencari bulan di siang hari. Dunia bagaikan bangkai yang dibungkus emas permata dan bagaikan bola yang diperebutkan para pemain, barang siapa yang bersusah payah memperebutkan bangkai dan bola tadi dia akan hanya mendapatkan kehinaan, kekecewaan, kekesalan dan sesuatu yang fana. Akan tetapi meskipun begitu, anehnya banyak orang-orang yang  berusaha pergi jauh hanya untuk mendapatkan harta semata. Mereka mengatakan “hidup hanya sekali harus kita menikmatinya sebaik mungkin, mereka menghayal kecil hidup dimanja, muda foya-foya, tua kaya raya mati masuk surga. Orang-orang seperti ini menurut Allah   adalah orang yang tidak mempunyai akal sempurna.
Orang-orang yang terbujuk duniawi dibagi menjadi tiga (3) golongan:
1.    Orang-orang awam. Mereka terbujuk duniawi dari empat perkara, yaitu:
a.    Rumah dan isinya yang serba mewah, golongan ini berkerja keras memeras keringat sehingga malam dibuat siang dan siang dibuat malam hanya untuk membangun rumah yang megah mereka ingin membangun rumah sebaik dan semegah mungkin tapi mereka lupa rumah masa depan setelah mati yang mereka harus sendirian di alam kubur tanpa teman, suami, istri, sanak famili dan penuh dengan siksaan dari Allah bagi orang-orang yang di dunia hanya memikirkan kehidupan duniawi saja.
b.    Terbujuk dengan mobil mewah. Orang-orang awam rela bekerja keluar negeri bertahun-tahun tidak memandang halal dan haram hanya demi ingin punya mobil yang mewah tapi mereka lupa akan kendaraan setelah mati yang rodanya berupa manusia yakni keranda mayat.
c.     Terbujuk dengan istri yang cantik. Manusia adalah makhluk Allah  yang diberi nafsu sehingga dia sangat  mencintai istrinya yang cantik tapi mereka lupa mendapatkan bidadari di akhirat nanti dengan cara beribadah kepada Allah.
d.    Terbujuk dengan mempercantik postur tubuh. Akhir-akhir ini banyak produk kecantikan yang mengiklankan produknya lewat iklan TV Swasta sehingga banyak orang-orang yang mudah mendapatkan informasi cara-cara mempercantik postur tubuh. Mereka rela mengeluarkan uang ratusan ribu demi kecantikan dan kemolekan postur tubuhnya, mereka lupa akan hakekat dirinya sendiri yang asalnya dari air yang menjijikkan, kemana-mana selalu membawa kotoran kalau sudah mati akan mejadi bangkai yang  menjijikkan, mereka hanya berusaha mempercantik tubuhnya di dunia   dan tidak berusaha mempercantik tubuhnya di akhirat nanti dengan cara menjalankan segala perintah Allah  dan menjahui segala larangan-Nya, seperti Sabda nabi Muhammad  “barang siapa yang hafal Al-Qur’an dan mengamalkanya maka apabila dia mati tubuhnya akan tetap utuh, tidak disiksa dan tidak membusuk”.
Ini adalah sebagian contoh kecil perbuatan orang-orang awam yang hanya mementingkan duniawi yang fana dengan kebodohannya mempermudah iblis untuk menggelincirkan mereka kejurang kelam keduniawian. Supaya tidak mudah digelincirkan oleh iblis mereka tetap wajib mencari ilmu ingatlah orang yang mencari ilmu dengan ikhlas maka gemerlap kehidupan duniawi oleh Allah  akan diberikan kepadanya. Seperti nabi Sulaiman disuruh memilih ilmu dan harta beliau memilih ilmu karena beliau memilih ilmu maka harta kekayaan kerajaan yang megah dan istri yang cantik-cantik diberikan kepadanya. Sebaliknya orang-orang yang mengejar duniawi justru duniawi yakni harta, tahta dan wanita akan menjauhinya seperti firman Allah dalam hadits Qudsy “Hai dunia apabila ada orang yang mengejarmu jauhilah tapi apabila ada orang menjauhimu dekatilah”.
Pada hakekatnya boleh seseorang membangun rumah yang mewah punya mobil yang megah dengan syarat semua itu tidak memalingkan hatinya dari ingat kepada Allah  seperti imam Syadzili, beliau adalah seorang ulama besar pencetus thariqah Syadziliyah, beliau hidup dengan bergelimang harta benda, tapi harta bendanya tidak memalingkan hatinya dari dzikir kepada Allah.  
2.    Golongan orang-orang kedua yang terbujuk dunia adalah Orang-orang mukmin. Mereka terbujuk duniawi melalui berbagai macam ibadah.
a.    Dibujuk melalui ibadah zakat, tidak sedikit orang orang yang mengeluarkan zakat mal seperti zakat tijarah tetapi niatnya hanya ingin terkenal sebagai orang yang ahli zakat, cari muka di tengah tengah masyarakat.
b.    Dibujuk lewat ibadah haji, di zaman sekarang banyak sekali orang orang yang berlomba- lomba untuk beribadah haji tapi niatnya hanya supaya dipanggil pak haji dan terkenal di tengah-tengah masyarakat
c.     Dibujuk melalui sholat tahajudnya, salah satu ibadah yang mengangkat derajat manusia adalah shalat tahajjud. Tapi banyak sekali orang orang yang shalat tahajjud, kemudian dia merasa sebagai hamba Allah  yang paling mulia, manusia yang paling sempurna, tidak punya dosa, paling tinggi derajatnya.
Ini adalah sebagian contoh kecil bujukan duniawi orang orang mukmin melalui ibadahnya. Mereka beribadah kepada Allah  dengan niat tidak ikhlas sehingga semua amal ibadahnya menjadi fatamorgana kehidupan duniawi yang tidak diterima Allah ta’aalaa. Maka dari itu marilah kita mendalami ilmu fiqih dan ilmu tasawuf dengan tujuan supaya kita bisa beribadah kepada Allah  dengan baik dan ikhlas. Dan hati kita terhindar dari sifat sifat tercela seperti takabbur, iri, dengki, pemarah dan supaya hati kita penuh dengan sifat sifat terpuji seperti pemaaf, rendah diri, sabar dan lain lain. Ingatlah sesungguhnya ilmu dan hidayah Allah  hanya diberikan pada orang yang berhati bersih dari sifat tercela.
3.    Golongan ketiga yang terbujuk dunia adalah Orang-orang Alim. Mereka terbujuk duniawi melalui ilmu yang dimilikinya.
a.    Terbujuk duniawi melalui mengajarkan ilmu. Allah  memerintahkan kepada orang orang yang berilmu untuk mengamalkan dan menyebarkan ilmunya dengan ikhlas semata mata karena Allah, tapi banyak sekali orang orang yang mengajarkan ilmunya dengan niat supaya dipuji, digaji, dipandang pandai, orang yang paling berjasa di tengah-tengah masyarakat.
b.    Terbujuk duniawi melalui berpidato. Orang menyebarkan ilmu banyak sekali caranya. Ada yang lewat mengajar seperti di pondok pesantren, ada yang lewat berpidato dan lain lain. Ini semua harus diniati yang ikhlas untuk menyebarkan agama Allah. Dan Semata - mata karena Allah. Tapi banyak sekali da’i kondang yang berpidato niatnya untuk mencari uang, supaya menjadi orang yang terkenal dan terhormat, bahkan tidak sedikit dari mereka berpidato hanya untuk mencari masa.
Terbujuk duniawi melalui mengamalkan ilmunya. Allah  memerintahkan kepada kita untuk mencari dan mengamalkan ilmu dengan ikhlas. Namun banyak sekali orang orang yang mengamalkan ilmunya mereka digelincirkan oleh iblis sehingga mereka beribadah seperti sholat malam, wiridan, wira’i,  zuhud tidak niat semata mata karena Allah,  tapi berniat supaya dia dijuluki orang yang ahli beribadah, ahli zuhud, ahli wiridan dan lain-lain. Sehingga semua amal ibadahnya menjadi fatamorgana kehidupan duniawi semata dan tidak mendapatkan pahala di akhirat nanti. Bahkan orang – orang seperti ini oleh imam Ghazali dalam kitab ikhya’ ulumuddin disebut dengan ‘ulama’ as suu’ maka dari itu, marilah segala apa yang kita lakukan kita niatkan dengan ikhlas karena mencari ridla  Allah. Ada sebuah maqalah mengatakan . Maka dari itu, mari kita sucikan diri dan hati sehingga kita bisa beramal ilmiah dan berilmu amaliyah dengan ikhlas sehingga kita termasuk hamba Allah yang selamat di dunia dan akhirat. Amin…